Senin, 01 Juni 2009

This is about somewhere I belong

Mungkin dia berpikir dirinya adalah dewa. Dia memerintah, dia mengganjar, dia memaksa, dia memegang kuasa. Bedanya dengan dewa, dia tidak pernah memberi, kecuali memberi cacian, makian, hinaan.

Lalu di bawahnya ada raja. Di sini dia tidak punya tahta. Di sini dia hanya punya kuasa. Meski di atasnya ada dewa, dialah pemegang fatwa. Terkadang dewa ada dalam kendalinya.

Lebih rendah lagi, di sanalah sosok seorang manusia. Setinggi-tingginya manusia, ia tak berfatwa, tak berwewenang, namun dia tak pernah segan menginjak yang di bawahnya. Memerintah dengan sok dan sombong. Maklumlah manusia, raja bahkan dewa sama-sama memiliki mahkota.

Kami berada di zona paling hina. Binatang. Dengan mudahnya manusia dan raja memegang kendali dewa untuk menjadikan binatang budak sekaligus boneka. Manusia dan raja berlaga tak butuh binatang, tapi mereka mengganjar dengan ganas binatang-binatang yang tak menurut. Binatang harus siap tempur selalu, dalam keadaan apapun. Demi mendapatkan sebuah mahkota yang mengubah titelnya menjadi manusia, kemudian hari.

Tapi ketahuilah, aku sangat merindukan

Pertemanan tanpa penekanan

Persaudaraan tanpa penindasan

Realita tanpa skenario

Kita berdiri sama tinggi

Duduk sama rendah

Tak ada yang berpikir dirinya dewa atau raja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar